Siapa sangka, dari aliran sungai di pedalaman Riau, muncul sosok bocah laki-laki yang mampu membuat dunia menoleh. Rayyan Arkan Dhika, masih berusia 11 tahun, tapi aksinya di atas perahu tradisional Pacu Jalur kini ramai diperbincangkan hingga ke luar negeri. Dalam video yang tersebar luas, Rayyan tampil menari dengan ekspresi penuh percaya diri, mengusung gaya unik yang disebut banyak orang sebagai “Aura Farming”.
Aksi di Ujung Perahu yang Tak Biasa
Biasanya posisi di ujung depan perahu, atau haluan, hanya diisi oleh orang yang menjaga keseimbangan sambil tampil gagah. Tapi Rayyan mengubah hal itu. Ia tidak sekadar berdiri—ia menghibur, ia mengguncang. Lenggokan tubuhnya ritmis, tangannya menghentak udara seolah menarik semangat dari semesta, dan ekspresinya penuh wibawa layaknya panglima perang.
Inilah yang membuat publik menyebut gayanya sebagai “Aura Farming”—gerakan yang seolah memanen energi dan perhatian di sekitarnya.
Dari Sungai Kuantan ke Sorotan Global
Apa yang awalnya hanya disaksikan warga desa dan teman-teman sekolahnya, kini ditonton jutaan pasang mata dari berbagai penjuru dunia. Para atlet ternama, selebritas internasional, bahkan pesepakbola dan musisi luar negeri menirukan gayanya. Media asing pun mulai menulis tentang Rayyan sebagai “bocah penari perahu dari Indonesia” yang mencuri perhatian dunia.
Menghidupkan Budaya Lewat Gaya Anak Zaman Sekarang
Rayyan bukan hanya menjadi viral karena gayanya unik. Ia membawa identitas daerahnya ke dunia dengan cara yang berbeda—penuh keberanian dan keaslian. Di usianya yang masih sangat muda, ia sudah menjadi simbol kebanggaan daerah, dan tanpa sadar telah memperkenalkan budaya Pacu Jalur ke generasi digital.
Pemerintah daerah bahkan telah memberikan penghargaan serta beasiswa untuk mendukung pendidikan Rayyan. Ia juga beberapa kali diundang tampil di acara budaya dan sekolah-sekolah untuk membagikan inspirasinya.
Pesan dari Rayyan untuk Anak Indonesia
Saat diwawancara oleh media lokal, Rayyan hanya berkata sederhana, “Aku cuma pengin kasih semangat buat tim dan buat orang-orang senang.” Tanpa sadar, ia telah menjadi ikon keberanian, ekspresi diri, dan bukti bahwa jati diri yang tulus mampu menginspirasi banyak orang.
Penutup
Rayyan Arkan Dhika adalah cerminan bahwa anak Indonesia memiliki potensi luar biasa jika diberi ruang untuk berekspresi. Di balik gelombang sungai Kuantan, ada gelombang semangat baru yang kini menyebar hingga ke seluruh dunia. Dan Rayyan—dengan langkah kaki kecilnya di ujung perahu—membuktikan bahwa keberanian untuk tampil berbeda bisa mengubah segalanya.
Tinggalkan Balasan