Piccolo Teatro

Puluhan Kantong Sampah Medis Ditemukan di Bekasi, Warga Cemas dan Pemerintah Bereaksi



Sebuah temuan mengejutkan terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Kota Bekasi. Puluhan kantong berisi limbah medis ditemukan berserakan, memicu kecemasan warga sekitar dan mendorong pemerintah untuk segera bertindak. Limbah-limbah tersebut diduga berasal dari fasilitas layanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab.

Pembuangan Ilegal yang Bikin Geger

Kantong-kantong berisi jarum suntik bekas, perban berdarah, dan berbagai alat medis sekali pakai tampak menumpuk di antara tumpukan sampah biasa. Padahal, limbah medis tergolong sebagai limbah berbahaya yang harus diproses secara khusus. Pembuangan secara sembarangan seperti ini tak hanya melanggar aturan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan.

“Baru kali ini kami melihat langsung limbah rumah sakit dibuang di sini. Bau menyengat, dan banyak serangga berdatangan,” ujar salah satu warga yang tinggal tak jauh dari TPA.

Respons Pemerintah: Investigasi dan Langkah Tegas

Menanggapi kejadian ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi turun langsung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Tim gabungan sedang melacak asal muasal limbah tersebut. Langkah tegas pun dijanjikan bagi pelaku pembuangan ilegal, termasuk kemungkinan sanksi administratif hingga pidana.

Menurut pihak DLH, pengelolaan limbah medis memiliki aturan ketat mulai dari pengumpulan, pengangkutan, hingga proses akhir berupa pembakaran atau pengolahan khusus. Pelanggaran terhadap proses ini dapat dikenai hukuman berat sesuai Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kekhawatiran Masyarakat Meningkat

Warga sekitar TPA mengaku resah sejak temuan ini mencuat. Mereka khawatir akan risiko penularan penyakit akibat paparan limbah berbahaya. Beberapa di antaranya bahkan mulai membatasi aktivitas anak-anak di luar rumah untuk menghindari area sekitar TPA.

“Kami minta pemerintah bukan cuma menindak, tapi juga awasi terus. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang,” kata Ibu Nani, tokoh masyarakat setempat.

Harapan Akan Perubahan

Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa sistem pengelolaan limbah medis masih menyisakan celah yang bisa dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab. Perlu evaluasi menyeluruh, tidak hanya terhadap pelaku layanan kesehatan, tetapi juga kepada pihak pengangkut dan pengelola akhir limbah.

Masyarakat berharap agar pemerintah, khususnya dinas terkait, memperketat pengawasan dan mempercepat penanganan. Limbah medis bukanlah urusan sepele. Penanganan yang keliru bisa menimbulkan masalah besar bagi kesehatan publik dan kualitas lingkungan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *